even if you come to a standstill, here is not the end, at the end of hesitation face forward, i want to challenge myself

Senin, 29 Juli 2013

Mimpi Panjangku tadi malam *kayak ceritanya Cinderella*

      Rumah itu begitu besar, halaman depan terlihat pepohonan yang menghijaukan pekarangan rumah itu. Terllihat di pekarangan depan rumah itu, tepatnya dibawah pohon ada sesosok gadis yang sedang menyapu dedaunan yg jatuh akibat angin kencang semalam. Dan nama gadis itu adalah Wulan. Lalu di lantai 2 rumah tersebut terlihat, dua sosok bayangan hitam. Ternyata mereka adalah saudari tiri dan ibu tiri gadis tersebut. Saudari tiri tersebut bernama Bella. Dan ibu tiri tersebut bernama Inah. Entah apa yg diinginkan ayah Wulan, sampai hatinya dia menikah lagi setelah semalam ditinggal ibu Wulan meninggal.

      Setiap hari Wulan selalu mengerjakan tugas rumah, mulai dari ngepel, mencuci pakaian orang rumah, menyapu hingga memasak. Ayah Wulan sering keluar kota untuk mengurusi bisnis keluarganya. Meskipun begitu, Wulan sangat menyanyangi keluarganya baik ayaknya, ibu kandungnya yg sudah meninggal, ibu tirinya dan saudari tirinya tersebut.

      Hari ini, keluarga Wulan kedatangan seorang tamu agung, ternyata tamu tersebut adalah anak dari teman ayahnya Wulan yang lagi mencari pasangan hidupnya. Namanya adalah Rio, dia adalah pengusaha sukses yg omset usahanya sudah ratusan milyar, perusahaannya sudah tersebar di berbagai penjuru dunia.

     Hari ini Rio datang untuk melaksanakan amanah dari keluarganya, yaitu meminang anak dari teman pengusaha ayahnya Rio. Karena dulu saat ayahnya Rio dan ayahnya Wulan saat muda dan mereka belum se-sukses sekarang ini, mereka berjanji akan menikahkan anak mereka apabila anak mereka berbeda jenis kelamin dan tidak berbeda jauh umurnya. Nah kebetulan sekali, ayahnya Wulan hari ini memiliki dua putri yang umurnya gk beda jauh dari umurnya Rio. Hal ini lah yang membuat Rio kaget, dia harus memilih kedua putri teman ayahnya tersebut.

     Lalu Rio akan menyeleksi kedua gadis cantik tersebut untuk dijadikan istrinya. Namun Rio tidak mau seleksi ini diputuskan secara sepihak. Rio akan menghargai pendapat calon istrinya kelak.

     Keesokan harinya, Rio mengajak Wulan dan Bella untuk camping di gunung. Pagi itu, Wulan dan Bella packing barang-barang yang akan dibawanya. Lalu mereka ke ruang tamu untuk menemui Rio yang sedang menunggu mereka utk segera pergi. Terlihat Bella membawa 2 koper besar dan Wulan membawa sebuah tas ransel yang ukurannya sangat minimalis *perbedaan yg sangat jauh sekali ya*. Saat itu Rio kaget dengan perbedaan mereka berdua *ya iyalah kaget…Bella sangat baik dengan Wulan saat dia di depan Rio padahal Bella hanya ingin dipilih seorang pengusaha kaya raya tersebut*

     Setelah semua barang dimasukkan ke mobil, mobil pun melesat ke tempat tujuan. Saat di mobil, Bella terus menempel lengan Rio yang membuat Rio agak risih, tidak sengaja Rio pun melihat Wulan sedang asyik memandangi hamparan kebun teh disekeliling jalan *yes 1 point utk Wulan dari Rio*. Wulan sangat kaget saat melihat pengemudi mobil itu, yang tak lain adalah sahabatnya sejak kecil dan ternyata lagi pengemudi tersebut adalah sopirnya Rio yang sudah dianggapnya sebagai sudaranya sendiri juga, namanya Adi
Mobil pun malaju dengan nyaman sekali sehingga membuat penumpangnya kecuali sopirnya ya, tertidur pulas.

     Suara mobil pun menandakan akan parkir sehingga membuat Wulan terbangun dan melihat Rio berada di luar mobil dan memberikan arahan ke sopir untuk menempatkan mobil dengan benar *kayaknya Rio bakat deh jadi kernek, haha….*.

     Terlihat di sekeliling mobil tersebut hamparan kebun teh yang sangat luas *wow*. Setelah itu, Rio, Adi dan Wulan pun menurunkan barang mereka dan membawanya ke tempat camping. Terlihat di dalam mobil, Bella masih saja tidur *ckckck gadis gadis* yang membuat Rio mulai tidak menyukai Bella, perlahan Rio mulai menyukai Wulan yang sesuai dengan karakter yang dia dambakan namun Rio sangat malu mengungkapkan perasaannya tersebut.
Wulan pun membangunkan Bella, memberitahukan kalo mereka akan pergi dari mobil ini. Bella pun tersentak kaget yang membuatnya malu terhadap Rio, lalu mereka pun membawa barangnya masing masing. Rio dan Adi membawa bahan makanan camping  mereka, Wulan membawa ranselnya dan Bella membawa dua koper besarnya. Terlihat dengan jelas kalo Bella sangat kesusahan membawa dua kopernya tersebut, sehingga membuat Wulan membawakan dua koper tersebut ke tempat camping  tersebut. Melihat Wulan membawa barang yang tidak seharusnya dia bawa, kedua lelaki tersebut berebut untuk membawakannya *hahaha*.

      Sampailah mereka berempat di tempat camping, mereka disambut oleh adik Rio yang beda satahun dengan Rio, namanya Ari.

      Betapa herannya Wulan saat dia melihat tempatnya, terlihat dari luar hanya sebuah rumah kayu yang sangat minimalis, dan setelah masuk kedalamnya semua fasilitasnya modern lengkap mulai dari dapur modern, alat olahraga, kamar, rumah itu bagaikan hotel yang pindah ke atas gunung *wow*. Rio pun melihat eskpresi Wulan yg melongo dengan tempat campingnya tersebut. Rio pun menjelaskan, rumah ini adalah salah satu villa minimalis buatan perusahaannya. Wulan pun menganguk angguk saja, sedangkan Bella sudah survey kamar. Di rumah ini terdapat 4 kamar, namun hanya dua yang ukurannya besar dan dua kamar yang ukurannya sedang, Rio pun menjelaskan.

      Bella pun menginginkan salah satu kamar besar tersebut. Wulan pun hanya menginginkan kamar yang sedang saja, hal ini yang membuat Rio tersenyum dalam hati. Ari pun memilih kamar yang sedang juga, lalu Rio dan Adi ada di kamar besar, tapi Adi menolak untuk tidur besama Rio, dia menganggap dirinya hanyalah seorang sopir, gk pantas kalo tidur bersama majikan. Tapi Rio tetep keukeuh untuk ingin tidur sekamar dengan sopir yang sudah dianggapnya sebagai sahabatnya tersebut, Wulan memperhatikan tingkah mereka, dan mulai menaruh hati ke Rio *cieeelllaahhhh….*
Ternyata eh ternyata ibu tiri Wulan mengikuti mereka sampai ke villa tersebut, dia hanya ingin memastikan putri kesayangannya, Bella, selamat sampai tujuan *gubrak*. Lagi pula dia menginginkan Rio memilih Bella sebagai istrinya dan menguasai seluruh harta kekayaannya keluarga Rio *sifat yg buruk*.

     Namun apadaya, ternyata kedatangan ibu tiri Wulan ketahuan Ari dan Adi yang sedang jalan-jalan di sekeliling villa. Ibu tiri Wulan pun hanya meringis saat dia ketauan. Lalu mereka pun mempersilahkan ibu tiri Wulan untuk masuk ke dalam villa. Bella yang baru keluar dari kamarnya pun sangat kaget melihat ibunya berada di ruang bersama villa itu juga. Bella pun menarik lengan ibunya untuk masuk kedalam kamarnya.

    Terdengar percakapan dari kamar Bella, Rio yang lewat didepan kamar Bella pun kaget dengan percapakan tersebut,

Bella : “ngapain sih mama kesini?”

Ibu Tiri Wulan : “mama tuh abis nguping pembicaraan papamu dengan Rio kemarin, katanya Rio tuh akan memilih calon istrinya di villa ini juga, makanya mama dating kesini”

Bella : “ya ampun maaa…kan mama bisa sms aku”

Ibu Tiri Wulan : “pletak *ibu tiri Wulan menjitak anak kesayangannya tersebut* heehhh…. Mama tuh udah hubungi kamu, tapi gk pernah ada balasan lagipula mama hanya ingin memastikan Rio itu memilihmu, bayangkan aja kalo kita berdua akan jadi orang kaya raya, hahaha….dan kita harus menyingkirkan Wulan dari Rio, hahaha….”

     Pembicaraan mereka berdua terdengar dengan jelas ditelinga Rio, dan membuat Rio menahan marah. Namun dia tiak langsung mendobrak pintu kamarnya Bella.

    Malam harinya, hujan begitu derasnya sehingga membuat mereka hanya bisa menikmati hidangan makan malam buatan Wulan. Seharian ini Wulan sibuk berbenah kamarnya Bella, memasak didapur yang modern itu, mencuci pakaian mereka dan membersihkan ruangan di dalam villa tersebut. Rio, Ari dan …. selalu membantunya menyelesaikannya. Rio takut kalo Wulan kecapean menyelesaikan pekerjaanya itu. Tapi karena Wulan selalu melakukan perkerjaan itu sehari-harinya dirumah, yaahhh….udah biasa aja gitu.

Wulan : “ya ampun,,, aku lupa… kalo jemurannya belum di angkat di teras rumah”

Ibu Tiri Wulan : “ish bodoh banget sih, sana diambilin gih jemurannya, hushhh…”

Bella : “sana pergi….hushh hushhh…”

      Wulan pun pergi mengangkat jemurannya tersebut, lalu diikuti Adi untuk membantunya. Tingkah laku mereka semakin membuat Rio marah besar, Rio pun menggebrak meja makan tersebut hingga membuat makanan di meja tersebut bergoyang *aseloleee…*

Rio : “cukup…!!! Sudah cukup! Kalian berdua itu ya.. sungguh keterlaluan”

Bella : “apa sih Rio sayang? Jangan marah marah gitu dong, kan aku jadi takut”

Bella pun nggelayutan di lengan Rio. Rio pun makin tidak suka dengan kelakuan Bella, dia pun melepaskan tangan Bella dengan hempasan maut. *lebbay*

Rio : “cukup, hentikan…saya cukup mendengar pembicaraan kaian berdua tadi pagi”

Ibu Tiri Wulan : “pembicaraan yang mana? Setelah tante masuk ke dalam kamar bella, tante langsung istirahat aja koq”

Ari : “sudahlah tante, nih ada buktinya”

     Ari pun mengeluarkan hapenya dan memutar rekaman suara dari dalam hapenya tersebut. Ternyata pembicaraan mereka tadi pagi terdengar sampe keluar, sampe Ari dan Adi yang sedang melintasi kamarnya Bella pun mendengarnya juga, namu Ari punya inisiatif untuk merekamnya *wuih canggih ya Ari ini*

    Ibu tiri Wulan dan Bella hanya tertunduk malu setelah mendengar video rekaman tersebut. Rio yang sudah muak dengan wajah mereka berdua, segera mengusir mereka dari villa tersebut.

Rio : “Pergi kalian sekarang juga, pergiii….!!!”

Bella : “kasihanilah kami Rio, diluar lagi hujan deras dan lagipula jalanan menuju mobil sangat licin, aku takut” *Bella pun merengek ke Rio*

Rio : “sudahlah, aku tidak peduli lagi, sudah tau kan kalo diluar lagi hujan deras… kenapa kalian menyuruh Wulan untuk keluar rumah, padahal jemuran itu gk harus kalian pake besok kan?”

      Rio yang sudah marah besar dengan tingkah laku Bella dan ibunya pun mengusir keluar villa sekarang juga. Akhirnya Bella dan Ibunya pun keluar dari villa dengan membawa dua koper besarnya Bella dengan menangis di sepanjang jalan menuju mobil. Ari yang merasa iba dengan mereka berdua, memberikan paying ke mereka berdua.

      Suasana ruang makan pun kembali sepi, Wulan yang dari luar pun masuk dengan basah kuyup. Rio yang melihat Wulan basah kuyup seperti itu langsung memberikan Wulan sebuah handuk untuk mengeringkan badannya. Adi yang dari tadi berada di belakang Wulan hanya bisa senyum senyum saja melihat tingh laku kedua sahabatnya itu.

      Akhir cerita, Rio pun memilih Wulan sebagai calon istrinya. Rio pun mengumumkannya di keluarga besarnya dan diberbagai media di seluruh Negara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar