Rumah itu begitu besar, halaman depan terlihat pepohonan
yang menghijaukan pekarangan rumah itu. Terllihat di pekarangan depan rumah
itu, tepatnya dibawah pohon ada sesosok gadis yang sedang menyapu dedaunan yg
jatuh akibat angin kencang semalam. Dan nama gadis itu adalah Wulan. Lalu di
lantai 2 rumah tersebut terlihat, dua sosok bayangan hitam. Ternyata mereka
adalah saudari tiri dan ibu tiri gadis tersebut. Saudari tiri tersebut bernama
Bella. Dan ibu tiri tersebut bernama Inah. Entah apa yg diinginkan ayah Wulan,
sampai hatinya dia menikah lagi setelah semalam ditinggal ibu Wulan meninggal.
Setiap hari Wulan selalu mengerjakan tugas rumah, mulai dari
ngepel, mencuci pakaian orang rumah, menyapu hingga memasak. Ayah Wulan sering
keluar kota untuk mengurusi bisnis keluarganya. Meskipun begitu, Wulan sangat
menyanyangi keluarganya baik ayaknya, ibu kandungnya yg sudah meninggal, ibu
tirinya dan saudari tirinya tersebut.
Hari ini, keluarga Wulan kedatangan seorang tamu agung,
ternyata tamu tersebut adalah anak dari teman ayahnya Wulan yang lagi mencari
pasangan hidupnya. Namanya adalah Rio, dia adalah pengusaha sukses yg omset
usahanya sudah ratusan milyar, perusahaannya sudah tersebar di berbagai penjuru
dunia.
Hari ini Rio datang untuk melaksanakan amanah dari
keluarganya, yaitu meminang anak dari teman pengusaha ayahnya Rio. Karena dulu
saat ayahnya Rio dan ayahnya Wulan saat muda dan mereka belum se-sukses
sekarang ini, mereka berjanji akan menikahkan anak mereka apabila anak mereka
berbeda jenis kelamin dan tidak berbeda jauh umurnya. Nah kebetulan sekali,
ayahnya Wulan hari ini memiliki dua putri yang umurnya gk beda jauh dari
umurnya Rio. Hal ini lah yang membuat Rio kaget, dia harus memilih kedua putri
teman ayahnya tersebut.
Lalu Rio akan menyeleksi kedua gadis cantik tersebut untuk
dijadikan istrinya. Namun Rio tidak mau seleksi ini diputuskan secara sepihak.
Rio akan menghargai pendapat calon istrinya kelak.
Keesokan harinya, Rio mengajak Wulan dan Bella untuk camping di gunung. Pagi itu, Wulan dan
Bella packing barang-barang yang akan
dibawanya. Lalu mereka ke ruang tamu untuk menemui Rio yang sedang menunggu
mereka utk segera pergi. Terlihat Bella membawa 2 koper besar dan Wulan membawa
sebuah tas ransel yang ukurannya sangat minimalis *perbedaan yg sangat jauh
sekali ya*. Saat itu Rio kaget dengan perbedaan mereka berdua *ya iyalah kaget…Bella
sangat baik dengan Wulan saat dia di depan Rio padahal Bella hanya ingin
dipilih seorang pengusaha kaya raya tersebut*
Setelah semua barang dimasukkan ke mobil, mobil pun melesat
ke tempat tujuan. Saat di mobil, Bella terus menempel lengan Rio yang membuat Rio
agak risih, tidak sengaja Rio pun melihat Wulan sedang asyik memandangi
hamparan kebun teh disekeliling jalan *yes 1 point utk Wulan dari Rio*. Wulan sangat
kaget saat melihat pengemudi mobil itu, yang tak lain adalah sahabatnya sejak
kecil dan ternyata lagi pengemudi tersebut adalah sopirnya Rio yang sudah
dianggapnya sebagai sudaranya sendiri juga, namanya Adi
Mobil pun malaju dengan nyaman sekali sehingga membuat
penumpangnya kecuali sopirnya ya, tertidur pulas.
Suara mobil pun menandakan akan parkir sehingga membuat Wulan
terbangun dan melihat Rio berada di luar mobil dan memberikan arahan ke sopir
untuk menempatkan mobil dengan benar *kayaknya Rio bakat deh jadi kernek, haha….*.
Terlihat di sekeliling mobil tersebut hamparan kebun teh yang
sangat luas *wow*. Setelah itu, Rio, Adi dan Wulan pun menurunkan barang mereka
dan membawanya ke tempat camping. Terlihat
di dalam mobil, Bella masih saja tidur *ckckck gadis gadis* yang membuat Rio
mulai tidak menyukai Bella, perlahan Rio mulai menyukai Wulan yang sesuai
dengan karakter yang dia dambakan namun Rio sangat malu mengungkapkan
perasaannya tersebut.
Wulan pun membangunkan Bella, memberitahukan kalo mereka
akan pergi dari mobil ini. Bella pun tersentak kaget yang membuatnya malu
terhadap Rio, lalu mereka pun membawa barangnya masing masing. Rio dan Adi membawa
bahan makanan camping mereka, Wulan membawa ranselnya dan Bella
membawa dua koper besarnya. Terlihat dengan jelas kalo Bella sangat kesusahan
membawa dua kopernya tersebut, sehingga membuat Wulan membawakan dua koper
tersebut ke tempat camping tersebut. Melihat Wulan membawa barang yang
tidak seharusnya dia bawa, kedua lelaki tersebut berebut untuk membawakannya
*hahaha*.
Sampailah mereka berempat di tempat camping, mereka disambut oleh adik Rio yang beda satahun dengan Rio,
namanya Ari.
Betapa herannya Wulan saat dia melihat tempatnya, terlihat
dari luar hanya sebuah rumah kayu yang sangat minimalis, dan setelah masuk
kedalamnya semua fasilitasnya modern lengkap mulai dari dapur modern, alat
olahraga, kamar, rumah itu bagaikan hotel yang pindah ke atas gunung *wow*. Rio
pun melihat eskpresi Wulan yg melongo dengan tempat campingnya tersebut. Rio pun menjelaskan, rumah ini adalah salah
satu villa minimalis buatan perusahaannya. Wulan pun menganguk angguk saja,
sedangkan Bella sudah survey kamar. Di rumah ini terdapat 4 kamar, namun hanya
dua yang ukurannya besar dan dua kamar yang ukurannya sedang, Rio pun
menjelaskan.
Bella pun menginginkan salah satu kamar besar tersebut. Wulan
pun hanya menginginkan kamar yang sedang saja, hal ini yang membuat Rio
tersenyum dalam hati. Ari pun memilih kamar yang sedang juga, lalu Rio dan Adi ada
di kamar besar, tapi Adi menolak untuk tidur besama Rio, dia menganggap dirinya
hanyalah seorang sopir, gk pantas kalo tidur bersama majikan. Tapi Rio tetep keukeuh untuk ingin tidur sekamar dengan
sopir yang sudah dianggapnya sebagai sahabatnya tersebut, Wulan memperhatikan
tingkah mereka, dan mulai menaruh hati ke Rio *cieeelllaahhhh….*
Ternyata eh ternyata ibu tiri Wulan mengikuti mereka sampai
ke villa tersebut, dia hanya ingin memastikan putri kesayangannya, Bella,
selamat sampai tujuan *gubrak*. Lagi pula dia menginginkan Rio memilih Bella
sebagai istrinya dan menguasai seluruh harta kekayaannya keluarga Rio *sifat yg
buruk*.
Namun apadaya, ternyata kedatangan ibu tiri Wulan ketahuan
Ari dan Adi yang sedang jalan-jalan di sekeliling villa. Ibu tiri Wulan pun
hanya meringis saat dia ketauan. Lalu mereka pun mempersilahkan ibu tiri Wulan
untuk masuk ke dalam villa. Bella yang baru keluar dari kamarnya pun sangat
kaget melihat ibunya berada di ruang bersama villa itu juga. Bella pun menarik
lengan ibunya untuk masuk kedalam kamarnya.
Terdengar percakapan dari kamar Bella, Rio yang lewat
didepan kamar Bella pun kaget dengan percapakan tersebut,
Bella : “ngapain sih mama kesini?”
Ibu Tiri Wulan : “mama tuh
abis nguping pembicaraan papamu dengan Rio kemarin, katanya Rio tuh akan
memilih calon istrinya di villa ini juga, makanya mama dating kesini”
Bella : “ya ampun maaa…kan mama bisa sms aku”
Ibu Tiri Wulan : “pletak *ibu tiri Wulan menjitak anak kesayangannya tersebut* heehhh…. Mama tuh
udah hubungi kamu, tapi gk pernah ada balasan lagipula mama hanya ingin
memastikan Rio itu memilihmu, bayangkan aja kalo kita berdua akan jadi orang
kaya raya, hahaha….dan kita harus menyingkirkan Wulan dari Rio, hahaha….”
Pembicaraan mereka berdua terdengar dengan jelas ditelinga Rio,
dan membuat Rio menahan marah. Namun dia tiak langsung mendobrak pintu kamarnya
Bella.
Malam harinya, hujan begitu derasnya sehingga membuat mereka
hanya bisa menikmati hidangan makan malam buatan Wulan. Seharian ini Wulan sibuk
berbenah kamarnya Bella, memasak didapur yang modern itu, mencuci pakaian
mereka dan membersihkan ruangan di dalam villa tersebut. Rio, Ari dan …. selalu
membantunya menyelesaikannya. Rio takut kalo Wulan kecapean menyelesaikan
pekerjaanya itu. Tapi karena Wulan selalu melakukan perkerjaan itu
sehari-harinya dirumah, yaahhh….udah biasa aja gitu.
Wulan : “ya ampun,,, aku lupa… kalo jemurannya belum di
angkat di teras rumah”
Ibu Tiri Wulan : “ish bodoh banget sih, sana diambilin gih
jemurannya, hushhh…”
Bella : “sana pergi….hushh hushhh…”
Wulan pun pergi mengangkat jemurannya tersebut, lalu diikuti
Adi untuk membantunya. Tingkah laku mereka semakin membuat Rio marah besar, Rio
pun menggebrak meja makan tersebut hingga membuat makanan di meja tersebut
bergoyang *aseloleee…*
Rio : “cukup…!!! Sudah cukup! Kalian berdua itu ya.. sungguh
keterlaluan”
Bella : “apa sih Rio sayang? Jangan marah marah gitu dong,
kan aku jadi takut”
Bella pun nggelayutan di lengan Rio. Rio pun makin tidak
suka dengan kelakuan Bella, dia pun melepaskan tangan Bella dengan hempasan
maut. *lebbay*
Rio : “cukup, hentikan…saya cukup mendengar pembicaraan
kaian berdua tadi pagi”
Ibu Tiri Wulan : “pembicaraan yang mana? Setelah tante masuk
ke dalam kamar bella, tante langsung istirahat aja koq”
Ari : “sudahlah tante, nih ada buktinya”
Ari pun mengeluarkan hapenya dan memutar rekaman suara dari
dalam hapenya tersebut. Ternyata pembicaraan mereka tadi pagi terdengar sampe
keluar, sampe Ari dan Adi yang sedang melintasi kamarnya Bella pun mendengarnya
juga, namu Ari punya inisiatif untuk merekamnya *wuih canggih ya Ari ini*
Ibu tiri Wulan dan Bella hanya tertunduk malu setelah
mendengar video rekaman tersebut. Rio yang sudah muak dengan wajah mereka
berdua, segera mengusir mereka dari villa tersebut.
Rio : “Pergi kalian sekarang juga, pergiii….!!!”
Bella : “kasihanilah kami Rio, diluar lagi hujan deras dan
lagipula jalanan menuju mobil sangat licin, aku takut” *Bella pun merengek ke
Rio*
Rio : “sudahlah, aku tidak peduli lagi, sudah tau kan kalo
diluar lagi hujan deras… kenapa kalian menyuruh Wulan untuk keluar rumah,
padahal jemuran itu gk harus kalian pake besok kan?”
Rio yang sudah marah besar dengan tingkah laku Bella dan
ibunya pun mengusir keluar villa sekarang juga. Akhirnya Bella dan Ibunya pun
keluar dari villa dengan membawa dua koper besarnya Bella dengan menangis di
sepanjang jalan menuju mobil. Ari yang merasa iba dengan mereka berdua,
memberikan paying ke mereka berdua.
Suasana ruang makan pun kembali sepi, Wulan yang dari luar
pun masuk dengan basah kuyup. Rio yang melihat Wulan basah kuyup seperti itu
langsung memberikan Wulan sebuah handuk untuk mengeringkan badannya. Adi yang
dari tadi berada di belakang Wulan hanya bisa senyum senyum saja melihat tingh
laku kedua sahabatnya itu.
Akhir cerita, Rio pun memilih Wulan sebagai calon istrinya.
Rio pun mengumumkannya di keluarga besarnya dan diberbagai media di seluruh Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar